Takut pasti dirasakan oleh semua
orang dan biasanya memiliki efek yang berbeda-beda ke tiap orang. Ada yang
menyimpan rasa takutnya, ada juga yang tidak bisa menyimpan rasa takutnya dan
akhirnya menjadi stress ketika bertemu dengan hal yang menakutkan. Orang yang
takut masih bisa ditemani karena biasanya masih dalam tahap wajar. Kalau rasa
takutnya sudah berlebihan dan mengganggu aktivitas, mungkin orang itu menderita
phobia. di sini pengertian takut secara devinisi bahasa indonesia adalah merasa
gentar (ngeri) menghadapi sesuatu yg dianggap akan mendatangkan bencana. tidak
berani (berbuat, menempuh, menderita, dsbgelisah; khawatir bayang-bayang
perasaan takut tanpa alasan.
Hal ini sangat berbeda dengan
istilah Phobia. Kalau pengertian Phobia it sendiri bisa dibilang sebagai
penyakit psikis. Seringnya, orang phobia tidak dapat menerima beragam alasan
untuk tidak takut terhadap sesuatu dengan akal sehat mereka, karena mereka
sudah ter-set untuk merasa ngeri. Phobia adalah rasa ketakutan kuat
(berlebihan) terhadap suatu benda, situasi, atau kejadian yang dipandang
sebagai emosi-emosi substitusi dan seringkali disebut neurosis yang ditekan
(repressed neuroses). Takut yang sifatnya mental disebabkan karena kita punya
standar, aturan, atau keyakinan yang harus dipenuhi, kalau tidak kita akan
merasa gagal. Standar, aturan atau keyakinan ini biasanya timbul melalui
pergaulan kita di lingkungan keluarga, teman, dan pekerjaan. Seolah-olah kita
harus memenuhi tuntutan mereka dan beban ini membuat kita khawatir apabila kita
gagal memenuhinya.
Banyak contohnya mulai dari takut
gagal ujian, takut melajang terus, takut dijauhi teman, dsb. Padahal it’s OK
untuk gagal ujian yang penting kita berusaha dengan belajar. It’s OK untuk
tidak menikah sebelum kita memperoleh pasangan yang tepat (daripada menikah
dipaksakan tapi akhirnya berantakan). It’s OK juga dijauhi teman selama kita
bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakukan. Ironisnya, ketakutan
yang cuma anggapan ini bisa menjadi kenyataan ketika kita memikirkannya terus
menerus. Ingat, pikiran kita bekerja sesuai dengan fokus kita. Apabila kita
fokus kepada kekhawatiran maka cepat atau lambat apa yang kita takutkan akan
terjadi. Sebenarnya apa sih yang menimbulkan rasa takut? Lantas, bagaimana cara
mengatasinya? Berikut penjelasannya. Ada beberapa hal yang membuat kita semua
takut: berikut beberapa alasan ketakutan yang dirangkum kedalam katagori
ketakutan, antara lain:
Takut Kehilangan. Ketika pasangan sudah mulai merasa cemburu dalam suatu
hubungan kekasih atau ketika masing-masing pasangan mulai mencari kesalahan
sehingga ada yang merasa sakit hati maka hal tersebut bisa menyebabkan pasangan
Anda akan beralih ke orang lain. Kurangnya kepercayaan antara Anda dan kekasih
adalah dasar alasan Anda takut kehilangan dia. Sebenarnya ketidakpercayaan
karena merasa takut kehilangan. Berbohong adalah faktor penting yang
menyebabkan rasa takut akan kehilangan cinta.
Claustrophobia. Claustrophobia adalah takut terhadap ruang tertutup.
Perasaan takut ini dipicu oleh keadaan tertentu ketika terperangkap di ruang
yang terbatas. Anak yang terperangkap dalam ruang yang terbatas dan tertutup
dapat menyebabkan perkembangan claustrophobia. Misal, terjebak di lift dapat
membuat satu efek terhadap claustrophobia. Berdasarkan riset claustrophobia
terjadi karena pengalaman buruk yang membuat selalu gelisah di dalam ruang
tertutup. Pikiran dalam ruang tertutup itu kemudian dikaitkan dengan ketakutan
sehingga menyebabkan badan bisa menggigil, bergetar atau pingsan.
Takut kegelapan: Dikenal sebagai Achluophobia atau Nyctophobia, yakni takut
terhadap kegelapan. Gejala penderitanya adalah bernapas cepat, denyut jantung
tak beraturan, berkeringat dan mual. Takut ini sangat berdampak pada kualitas
hidup seseorang. Seperti ketakutan pada yang lain, takut akan kegelapan adalah
mekanisme perlindungan dari pikiran bawah sadar.
Demophobia: Demophobia adalah takut terhadap suatu kelompok. Hal ini
ditandai dengan gejala seperti sesak nafas, pusing, berkeringat, gelisah dan
ketidakmampuan untuk berpikir dan berbicara. Sebagian besar penderita akan
mengalami panik adanya pemikiran adanya pembaruan satu kelompok. Ketika
kelompok masyarakat muncul sebagai kelompok berbahaya, jelas ada reaksi dari
kedua penderita. Tidak itu saja, demophobia juga sangat takut terhadap
keramaian.
Takut Dikritik: Kritik adalah salah satu dasar manusia untuk bisa melangkah
lebih maju lagi. Tapi pada kenyataannya justru banyak orang yang takut terhadap
kritikan itu sendiri. Takut akan kritik merupakan salah satu dasar ketakutan
dan salah satu yang paling sering dialami setiap orang. Takut dari kritikan
diwujudkan dengan menghindari percakapan, pergeseran dari mata dan rendah diri.
Takut Mati. Takut mati dikenal sebagai Thantophobia. Ada teori agama
yang menceritakan tentang kehidupan setelah kematian dan apa yang terjadi
setelah meninggal dunia. Kematian tetap menjadi kenyataan dan waktunya tidak
menentu.
|
Meskipun perasaan itu tak
mengenakkan. Inilah beberapa tips untuk memerangi dan mengatasi rasa takut
untuk menjadikannya hal yang positif , antara lain sebagai berikut:
Merangkul tantangan "Jangan biarkan rasa takut mengalahkan anda.
Pandanglah ketakutan sebagai lawan dan buatlah situasi yang kompetitif.
Bagaimana untuk bereaksi terhadap rasa takut, sepenuhnya jadi tanggung jawab
anda. Gunakan hal itu sebagai kesempatan untuk berbicara pada diri anda secara
positif. Setiap kali anda merasa takut, ingatkanlah diri anda bahwa anda mampu
melakukannya. Mungkin anada bisa mencoba gunakan kata kata seperti "saya
tenang," "saya bisa", "saya kuat," "saya mampu
hadapi tantangan ke depan ". Catatlah bahwa rasa takut akan hilang.
Rasakan Adrenalin Ketika anda merasa takut, yang kita rasakan adalah
adrenalin itu meronta di tubuh. Ini merupakan respons tubuh yang mencoba
"bangkit" melawan situasi yang kita takuti itu. Dengan adrenalin di
sistem tubuh anda, anda akan menjadi lebih kuat dan pandai dari yang anda kira.
Jangan biarkan rasa takut menjauhinya. Jika anda dapat mengontrolnya dengan
melakukan sebuah teknik bernafas sederhana yang anda bisa lakukan, anda akan
mendapati seluruh dunia berada dalam genggaman.
Rasa takut setara dengan energi, jadi kreatiflah Coba ingat bahwa rasa takut itu merupakan
sebuah perasaan. Dan perasaan merupakan sebuah energi di dalam tubuh yang bisa
diubah. Cobalah untuk menghubungkan sesuatu yang positif seperti tugas yang
harus diselesaikan, atau sebuah proyek baru yang harus dimulai. Dengan
melakukan itu, anda membuat keputusan mengenai bagaimana anda ingin menggunakan
energi itu dan akan sangat mudah beralih terhadap sesuatu yang menakutkan ke
dalam sesuatu yang luar biasa.
Kenali diri Anda "Apa yang membuat anda takut? Jika anda merasa takut,
gunakan hal itu sebagai sebuah pengecualian untuk mengenali diri anda menjadi
lebih baik. Tanya diri anda, apa yang membuat anda takut. Tanya diri anda,
darimana rasa takut itu hadir. Duduklah dan tutup mata anda. Perhatikan di mana
anda merasa takut di tubuh anda. Satu latihan yang bisa anda lakukan adalah
untuk mengetahui warna dan bentuknya. Bayangkan anda mengubahnya atau
menghilangkannya dari tubuh anda. Dan anda akan merasa lebih baik setelah
melepaskannya.
Atasi dan jadilah lebih kuat Rasa takut tak hanya akan menghentikan anda jika anda
membiarkannya. Jika anda memutuskan untuk "merasakan rasa takut, maka anda
tak hanya mendapatkan sesuatu di hidup anda yang direncanakan, tetapi menyadari
bahwa anda bertanggung jawab atas emosi. Sekali kita mencapai kepedulian ini,
kita tak bisa berhenti. Sehingga ingatlah, rasa takut adalah teman. Genggamlah
dan laluilah. Anda tak akan menyesalinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar