Senin, 01 Desember 2014

Bagian-bagian Buah Manggis dan kandungan yang terdapat pada buah manggis



2.1 Bagian-bagian Buah Manggis                  
Buah manggis terdiri dari 3 bagian yaitu:
  1. bagian kulit (pericarp atau rind). Kulit berwarna hijau (ketika masih mentah) hingga ungu gelap bila sudah sangat matang. Di dalam kulit manggis terkandung senyawa warna kelompok antosianin yang memiliki kemampuan sebagai antioksidan yang sangat kuat, yaitu xanthones.
  2. bagian daging buah (pulp), berwarna putih susu, mempunyai rasa yang khas, kombinasi manis, asam dan sepat.
  3. bagian biji (seed), lapisan luarnya merupakan selaput tipis yang sedikit mengandung xanthones dan bagian dalam biji berwarna kuning kecoklatan dengan tekstur keras.

2.2 Xanthones, Senyawa Berkhasiat dalam Kulit Manggis
     Berbeda dengan buah-buahan pada umumnya, manfaat terbesar buah manggis bagi kesehatan bukan terletak pada daging buahnya, melainkan pada kulit buahnya. Di dalam kulit buah manggis (pericarp) terdapat komponen yang bersifat antioksidan. Zat ini disebut dengan xanthones (sumber : Wikipedia).
Meskipun daging buah manggis mengandung vitamin C yang juga merupakan sumber antioksidan alami, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Berikut ini kandungan zat gizi buah manggis









Tabel 2.1 Kandungan Zat Gizi dalam 100 gram Buah Manggis
Komponen Zat Gizi
Jumlah
Energi
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium
Fosfor
Zat Besi
Natrium
Kalium
Vitamin B1
Vitamin B2
Niasin
Vitamin C
Kadar Abu
Kadar Air
34 kalori
0,6 gram
1 gram
5,6 gram
7  mg
4 mg
1 mg
7 mg
19 mg
0,03 mg
0,03 mg
0,3 mg
4,2 mg
0,1 gram
87,6 gram

Sebelum membahas antioksidan dalam buah manggis, tidak ada salahnya kita mengetahui tentang peran antioksidan untuk kesehatan dan pemicu terbentuknya radikal bebas. Fungsi utama antioksidan adalah melawan (menetralisir) prooksidan atau lebih dikenal sebagai radikal bebas. Antioksidan mampu menghambat proses penuaan organ tubuh, mencegah penyakit jantung, mencegah kanker, mencegah kebutaan, serta meningkatkan system kekebalan tubuh.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa mengkonsumsi antioksidan dari makanan (misalnya vitamin C dari lemon) dalam jumlah besar dapat meningkatkan kemampuan antioksidan dalam darah sebesar 10-25%. Dampak yang ditimbulkan diantaranya dapat mencegah kepikunan dan penurunan pendengaran, mempertahankan kemampuan sel otak, dan melindungi pembuluh darah kapiler dari kerusakan akibat proses oksidasi.
Radikal bebas merupakan molekul yang tidak stabil karena kehilangan elektronnya. Untuk menjadi stabil, radikal bebas akan mengambil electron dari molekul atau sel lain dalam tubuh kita. Proses pengambilan electron dari sel-sel tubuh kita menyebabkan kerusakan sel. Dengan kata lain, radikal bebas akan menyerang tubuh kita terutama merusan protein, sel, dan jaringan dalam organ tubuh. Bentuk serangan tersebut sebenarnya merupakan upaya radikal bebas untuk menstabilkan diri. Tubuh kita memproduksi radikal bebas akibat terjadinya proses oksidasi. Namun,sesungguhnya tubuh kita juga memproduksi antioksidan yang akan menetralisir radikal bebas tersebut. Masalahnya apabila radikal bebas yang ada di dalam tubuh kita terlalu banyak dan tidak seimbang dengan antioksidan yang tersedia, maka sel kitalah yang akan menjadi sasaran.
Serangan radikal bebas secara terus-menerus  akan memicu terjadinya penuaan dini dan penyakit-penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung koroner, aterosklerosis, osteoporosis, kanker, sirosis hati, alzheimer, obstruksi paru, diabetes, ginjal kronik dan stroke. Semakin banyak radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh kita, resiko terserang berbagai penyakit juga akan semakin besar. Agar tubuh tetap sehat, maka paparan radikal bebas harus dinetralisir oleh antioksidan yang ada di dalam tubuh kita.

2.3 Antioksidan dalam Manggis
Komponen penting yang paling bermanfaat pada kulit manggis adalah xanthones. Telah banyak klaim mengenai kehebatan xanthones yang dipublikasikan di berbagai jurnal atau artikel. Hal ini disebabkan sifat xanthones yang memiliki aktifitas sebagai antikanker, antibakteri, dan antiinflamasi. Selain itu, xanthones juga berpotensi untuk memelihara kesehatan system imunserta mendukung kesehatan mental, serta mendukung keseimbangan mikrobiologi, serta meningkatkan kelenturan sendi.
Xanthones merupakan senyawa keton siklik polipenol dengan rumus molekul C13H8O2. Struktur dasar xanthones terdiri dari tiga benzena dengan satu benzena di tengahnya yang merupakan keton. Hampir semua molekul turunan xanthones mempunyai gugus penol. Oleh karena itu, xanthones sering disebut polipenol. Xanthones atau sering disebut xanthenone, biasanya terdapat dalam tanaman keluarga Bonnetiaceae, Cluciaceae, dan Podostemaceae. Xanthones memiliki 200 jenis zat turunan dan 40 di antaranya terdapat dalam kulit manggis (Dr. Ir. Raffi Paramawati).

2.4 Kekuatan Antioksidan dalam Xanthones
Akhir-akhir ini banyak penelitian yang mengungkapkan kandungan antioksidan dari berbagai jenis makanan. Banyak bahan makanan di alam yang mengandung antioksidan dalam konsentrasi tinggi dan dapat menetralisasi radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh.
Beberapa contoh antioksidan yang hampir setiap hari kita konsumsi adalah vitamin A, C, E dalam sayur dan buah segar. Tak hanya itu, flavonoid yang terkandung dalam teh hijau juga bersifat antioksidan sehingga berkolerasi dalam pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah (Roberge et al,1994).
Kekuatan antioksidan dihitung dari kemampuannya dalam menetralisasi gugus radikal bebas. Kemampuan tersebut dihitung dengan satuan ORAC (oxygen radical absorbance capacity), yaitu kemampuan dalam menyerap radikal oksigen. Dibandingkan dengan kandungan antioksidan pada buah-buahan lain, kandungan antioksidan pada manggis kedua terbesar setelah buah wolfberry yang tumbuh di daerah tertentu di Cina.

2.5 Manfaat Xanthones bagi Kesehatan
Xanthones merupakan gabungan molekul yang terdiri atas berbagai senyawa kimia yang berpotensi sebagai antioksidan dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Ternyata sejak berabad-abad yang lalu, kulit manggis telah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional. Sekarang, berbagai penelitian mengenai khasiat dan manfaat xanthones telah dilakukan di berbagai negara. Berikut ini beberapa hasil penelitian mengenai khasiat dan manfaat xanthones bagi kesehatan.
  1. Sebagai antiinflamasi
Inflamasi atau peradangan merupakan proses perlindungan sel darah putih bersama senyawa kimia lain dalam melindungi tubuh dari infeksi oleh benda asing, seperti bakteri dan virus. Lebih mudahnya, inflamasi adalah respon jaringan tubuh terhadap kerusakan. Akibat umum inflamasi adalah radang sendi, alergi (contoh: asma), dan sakit kepala.
  1. Sebagai antibakteri
Xanthones bersifat anti-mikrobia terhadap MRSA (methicillin-resistant staphylococcus aureus), yaitu bakteri yang telah kebal terhadap obat antibiotik yang dapat menyebabkan infeksi parah. Bakteri ini sangat menakutkan karena dalam waktu singkat akan memakan sel-sel tubuh manusia. Bakteri ini dapat menyebabkan cacat fisik dan kematian pada penderitanya.


  1. Sebagai antijamur
Xanthones juga memiliki kemampuan untuk menghambat aktivitas kapang atau jamur. Penyebab penyakit atau fitophatogenik. Beberapa contohnya adalah Fusarium oxysporum V, Alternaria tenuis, dan Dreschlera oryzae (Cochliobolus miyabeanu).
  1. Sebagai antivirus
Salah satu penyakit akibat infeksi virus yang ditakuti banyak orang karena belum ada obatnya adalah HIV. HIV merupakan penyakit yang menyerang system kekebalan tubuh manusia. Mangostin xanthones yang terkandung dalam kulit manggis telah dibuktikan mampu menghambat siklus replikasi virus HIV (Vlietinch,1998).
Hasil penelitian Vlietinch (1998) memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan di Cina yang juga menyimpulkan bahwa ekstrak kulit manggis menunjukkan potensi dalam menghambat HIV-1 protease yang mempengaruhi replikasi HIV (Chen et al,1996). Tampaknya mekanisme kerja xanthones berbeda dengan obat antiretroviral (ARV).
  1. Sebagai antidiabetes
Penelitian di jepang pada tahun 2001 menyebutkan bahwa komponen mangiferin pada kulit manggis mampu menurunkan kadar gula darah pada tikus percobaan penderita diabetes. Mangiferin mampu menurunkan kejadian resistensi insulin.
  1. Sebagai antikanker
Xanthones  dari kulit manggis dibuktikan berpotensi sebagai antikanker dan antitumor pada tikus percobaan. Walaupun secara ilmiah baru dilakukan pada tikus percobaan, tetapi kenyataan ini telah membuka mata para ilmuan untuk meneliti khasiat ekstrak kulit manggis lebih lanjut secara nyata. Hasil penelitian Hoetal di Taiwan tahun 2002 menyimpulkan bahwa Garcinone E pada ekstrak kulit manggis mampu mengatasi sel kanker hati, paru-paru dan lambung. A-mangostin merupakan senyawa yang paling kuat melawan kanker. Hasil penelitian juga menunjukkan a-mangostin mampu menghentikan pertumbuhan tumor di dalam usus. Selain itu, a-mangostin juga mampu menghambat pertumbuhan  sel darah yang rusak pada kasus leukimia melalui induksi apoptosis (Matsumoto et al,2003). Apoptosis adalah kematian sel yang terprogam.
  1. Potensi xanthones dalam mencegah dan mengatasi penyakit jantung
Xanthones memiliki sifat antitrombotik dan antiplatelet (menghambat agregasi platelet). Selain itu, bersifat vasorelaxation (penurun tekanan darah pada dinding pembuluh) yang bersifat protektif terhadap penyakit kardiovaskular (penyakit jantung iskemi dan aterosklerosis), hipertensi, dan trombosit. Hasil danpenelitian Mahabusarakam et al (2000) mengindikasikan bahwa xanthones mampu menghambat oksidasi LDL-kolestrol, prostaglandin E2, cyclooxygenases-1, dan cyclooxygenases-2 yang merupakan factor kunci saat terjadi inflamasi atau peradangan. Penelitian lain juga membuktikan bahwa mangostin dalam kulit manggis mampu menurunkan kadar LDL (low density lipoprotein) sehingga tidak mampu mengoksidasi atau menyerang dinding arteri yang menyebabkan aterosklerosis.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar